Ngaji Kitab di Malam Hari Bersama Kyai TBM: Menyelami Majmu’ah Salasih Rosail


Ngaji kitab telah menjadi tradisi yang mengakar kuat dalam masyarakat pesantren di Indonesia. Salah satu kegiatan yang kerap dilakukan adalah mengaji kitab pada malam hari bersama seorang kyai. Dalam suasana yang khidmat, tradisi ini tidak hanya menjadi sarana menimba ilmu, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu kitab yang sering dibahas adalah Majmu’ah Salasih Rosail, yang sarat dengan hikmah dan pelajaran tentang akidah, syariat, dan tasawuf.
Pesan dan Nilai dalam Majmu’ah Salasih Rosail
Majmu’ah Salasih Rosail adalah kumpulan risalah yang membahas tiga bidang utama dalam Islam: akidah (keyakinan), fikih (hukum Islam), dan tasawuf (penyucian jiwa). Kitab ini dianggap penting karena mengajarkan cara menjalani hidup sebagai Muslim yang kaffah. Kyai TBM, sebagai ulama yang dikenal luas, memiliki cara unik dalam menyampaikan isi kitab ini, yakni dengan mengaitkan pelajaran dalam kitab dengan kehidupan sehari-hari.
Misalnya, saat membahas akidah, Kyai TBM sering mengingatkan para santri tentang pentingnya menjaga tauhid yang murni. Beliau menggunakan berbagai analogi sederhana agar para jamaah, baik yang muda maupun yang tua, dapat memahami konsep keimanan dengan lebih mendalam.
Di bagian fikih, pengajian kitab ini membantu jamaah memahami praktik ibadah, seperti tata cara salat, puasa, dan zakat. Sedangkan dalam tasawuf, kitab ini memberikan pelajaran penting tentang membersihkan hati dari penyakit seperti iri, dengki, dan riya’.
Keistimewaan Ngaji Kitab di Malam Hari
Mengaji kitab di malam hari memiliki keistimewaan tersendiri. Dalam suasana yang tenang, jamaah dapat lebih fokus menyerap ilmu yang disampaikan. Selain itu, malam hari dianggap sebagai waktu yang penuh berkah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Di bawah bimbingan Kyai TBM, para jamaah diajak untuk merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an, hadis, serta hikmah dari kitab yang sedang dibahas.
Kyai TBM juga sering membuka sesi tanya jawab setelah pengajian, sehingga jamaah dapat langsung berdiskusi dan mendalami topik yang belum mereka pahami. Cara ini membuat suasana pengajian menjadi lebih interaktif dan hidup.
Kesederhanaan dan Keakraban dalam Pengajian
Salah satu hal yang membuat pengajian bersama Kyai TBM begitu istimewa adalah kesederhanaan dan keakraban yang terjalin antara beliau dengan jamaahnya. Tidak ada sekat antara kyai dan santri, sehingga setiap orang merasa dihargai dan diterima. Bahkan, Kyai TBM sering mengakhiri pengajian dengan doa bersama dan menyampaikan motivasi agar jamaah terus semangat belajar dan mengamalkan ilmu yang telah mereka pelajari.
Penutup
Tradisi ngaji kitab seperti yang dilakukan bersama Kyai TBM ini menjadi salah satu wujud nyata pelestarian ilmu Islam di tengah masyarakat. Kitab Majmu’ah Salasih Rosail yang penuh hikmah dan nilai-nilai luhur memberikan bekal penting bagi umat Muslim untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat.