Menu Aplikasi


Selayang Pandang Ponpes Ash Shohabah

Selayang Pandang Ponpes Ash Shohabah

Pondok Pesantren Ash Shohabah: Cahaya Ilmu dan Kebajikan yang Abadi

Di tahun 1992, tepat ketika sinar matahari terbit menyingsingkan pagi, di tengah gemuruh desiran angin dan nyanyian burung-burung liar, sebuah pondok pesantren mulai tumbuh di tanah Jawa Barat, Indonesia. Awalnya hanyalah sebidang tanah wakaf yang dipenuhi doa dan harapan, disumbangkan oleh warga sekitar dengan penuh keikhlasan. Di balik usaha mulia tersebut, terdapat seorang wanita luar biasa bernama Dra. Hj. Tatu Mulyana, yang kelak dikenal sebagai Umi Tatu, sosok yang memegang peranan kunci dalam perjalanan panjang Pondok Pesantren Ash Shohabah.

Dengan tekad yang bulat dan semangat yang membara, Umi Tatu berjuang tanpa kenal lelah untuk mengembangkan lembaga ini. Lembaga yayasan Pondok Pesantren Ash Shohabah didirikan sebagai wadah untuk mengumpulkan dana guna membeli tambahan lahan dan membangun fasilitas pondok pesantren impian. Penuh pengorbanan, beliau menaruh harapan besar agar pondok pesantren ini menjadi tempat bagi para individu yang membutuhkan pendampingan khusus melalui panti rehabilitasi.

Namun, takdir membawa kejutan yang mengubah jalan cerita Pondok Pesantren Ash Shohabah. Tatkala cahaya rembulan membelah kegelapan malam, sosok seorang pemuda berjiwa besar muncul di atas panggung dakwah Indonesia. Itulah Ustaz Jefri Al Buchori, yang akrab disapa Uje. Karisma dan kecerdasan beliau membawa angin segar bagi Pondok Pesantren Ash Shohabah. Uje, anak dari Umi Tatu, bergabung dalam pengelolaan pondok pesantren, membawa visi baru dan tujuan yang lebih luas. Pondok pesantren bukan hanya menjadi tempat rehabilitasi semata, tetapi juga menjadi tempat bagi siapa saja yang haus akan ilmu agama dan pengetahuan.

Perubahan ini tidak berjalan mulus, seperti alur sungai yang kadang berliku dan sulit ditebak. Uje dan Umi Tatu bersama-sama menghadapi tantangan besar dari berbagai pihak yang meragukan arah baru Pondok Pesantren Ash Shohabah. Namun, teguh dalam keyakinan dan bulat dalam tekad, keduanya berdiri bersama untuk membuktikan bahwa perubahan ini adalah langkah yang tepat.

Waktu terus berjalan, dan Pondok Pesantren Ash Shohabah semakin berkembang. Para santri, dengan semangat menggebu dan tekad baja, memenuhi lorong-lorong pondok pesantren dengan langkah tegap menuju ilmu yang bermakna. Di antara pelajaran agama yang berlimpah, Uje terus berusaha memperluas wawasan santri dengan memperkenalkan pendidikan umum yang sejajar dengan kurikulum sekolah formal. Tak hanya itu, beliau juga menegaskan pentingnya mengembangkan life skill, keterampilan hidup yang tidak kalah berharga untuk menghadapi kompleksitas kehidupan modern.

Namun, takdir selalu menyimpan kejutan. Di saat pesona cahaya Uje semakin berkilauan, takdir menghendakinya pergi dalam keheningan malam. Kepergian Uje meninggalkan luka mendalam, tetapi api semangat dan pesan cinta beliau tetap menyala di hati Umi Tatu. Wanita tangguh ini mengambil kembali kendali pondok pesantren, memegang teguh amanah dan janji untuk terus membimbing para santri menuju kejayaan cahaya ilmu dan agama.

Pada tahun 2018, perubahan besar sekali lagi menandai langkah pesantren ini menuju ke arah yang lebih modern dan inklusif. Berdirinya lembaga pendidikan SMP Ash Shohabah menjadi tonggak besar dalam transformasi tersebut. Pendidikan di Pondok Pesantren Ash Shohabah tidak lagi terbatas pada pelajaran agama saja, tetapi juga mencakup ilmu umum yang relevan dengan tuntutan zaman. Di bawah pengawasan Umi Tatu, pondok pesantren ini menjadi semakin maju dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Hingga akhirnya, pada tahun 2020, tampuk kepemimpinan Pondok Pesantren Ash Shohabah berganti tangan ke seorang kiai muda bernama KH Aswan Faisal. Dengan wawasan yang luas dan api semangat yang berkobar, KH Aswan Faisal memegang kendali dengan tekad membara untuk membawa pondok pesantren ke puncak kejayaan. Dalam kepemimpinannya, Pondok Pesantren Ash Shohabah mengusung konsep santri modern pembelajar kitab kuning.

Melalui program pembelajaran yang holistik, Pondok Pesantren Ash Shohabah menggabungkan pendidikan agama, pendidikan umum, dan life skill secara sinergis. Hal ini bertujuan untuk mencetak santri yang bukan hanya cakap dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki wawasan dan kemampuan untuk bersaing di dunia modern. Moto “3 Tahun Berprestasi” mencerminkan semangat para santri dalam mengejar ilmu dan kecemerlangan dalam berbagai bidang selama tiga tahun berharga di pondok pesantren.

Pondok Pesantren Ash Shohabah terus berkembang dan menjadi cahaya pencerahan bagi masyarakat luas. Dengan nilai-nilai luhur dan pendekatan pendidikan yang terus berinovasi, pondok pesantren ini menjadi tempat yang membentuk karakter unggul dan penuh kebaikan. Umi Tatu, Uje, dan KH Aswan Faisal adalah pilar-pilar yang tak tergantikan dalam perjalanan panjang dan dramatis Pondok Pesantren Ash Shohabah, lembaga yang terus menggelorakan semangat cinta, ilmu, dan agama bagi generasi penerus bangsa. Cahayanya akan terus menyala, memancarkan sinar kebahagiaan dan keberkahan bagi masa depan yang lebih baik.






Zona Silaturahim
Assalamualaikum....
Salam Silaturahim.. silahkan klik chat untuk terhubung dengan Admin Ponpes Ash shohabah !